TELAAH JURNAL DOMESTIK

Standar

TELAAH JURNAL DOMESTIK

 

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL   DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH  DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2008

 

  1. 1.        PENDAHULUAN

a      Metode Pencarian Literatur :

  • Database yang digunakan         : http://scholar.google.co.id
  • Kata Kunci Pencarian Literatur      : hubungan, karakteristik Ibu hamil, berat badan lahir rendah
  • Jumlah Literatur yang didapatkan  : 3560
  • Proses Seleksi Literatur (Kriteria Inklusi & Eksklusi) : berdasarkan literatur yang paling lengkap dan memenuhi keinginan dari penelaah.

b      Abstrak

Abstrak

 

Bayi   dengan   Berat   Badan   Lahir   Rendah (BBLR)   merupakan   salah satu penyebab utama kematian bayi di dunia, terutama di   negara   berkembang.   Di   Indonesia   diperkirakan   sekitar 400.000-900.000    bayi   dilahirkan dengan BBLR setiap tahunnya. BBLR sangat  berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas neonatus.  Terdapat    beberapa    faktor   yang dapat mempengaruhi kejadian   BBLR    diantaranya    karakteristik  ibu  seperti  umur,    paritas,  jarak kelahiran, antenatal care, dan riwayat penyakit ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  antara  karakteristik   ibu  hamil dengan kejadian   BBLR   yang   dilakukan    secara deskriptif   analitik  observasional   dengan   pendekatan kasus  kontrol  terhadap   224   ibu  yang melahirkan bayi   BBLR dan yang   melahirkan   bayi   dengan   berat   lahir   normal di   Rumah   Sakit Immanuel periode 2008. Analisis statistik yang digunakan yaitu chi-square test (α = 0,05). Hasil penelitian    ini  menunjukkan bahwa terdapat   hubungan antara   karakteristik   ibu   hamil berdasarkan umur ≥ 35 tahun, paritas > 1 dan ≥ 5, jarak kehamilan < 2 tahun, dan Antenatal Care (ANC) < 4x dengan kejadian bayi BBLR. Saran yang diajukan adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan, edukasi dan konseling sehingga dapat mengurangi angka kejadian BBLR.

Kata kunci: BBLR, karakteristik ibu hamil

 

Abstract

Low birth weight is one of the causes of the death of babies around the world. In Indonesia, it is estimated that around 400,00-900,000 low birth weight babies are delivered every year. Low birth weight babies are highly related to foetal and neonatal mortality and  morbidity. There are several influencing factors in the prevalence of low birth weight babies, one of them is the characteristics of the pregnant mothers, including the maternal age, parity, inter-pregnancy interval, antenatal care, and the mothers’ medical history. This research has been conducted to find out the correlation between the characteristics of the pregnant mothers and the prevalence of low birth weight babies. In this study, the observational analytic descriptive method has made use of a case-control approach to 224 mothers who delivered low birth weight and normal birth weight babies at Immanuel Hospital during the year 2008. The statistical analysis used was Chi-square test (α = 0,05). The result showed that pregnant mothers ≥ 35 years old with parity 1 and ≥ 5, interval pregnancies < 2 years, and Antenatal Care (ANC) < 4x are likely to give birth to low birth weight babies. This study implies that improving health campaign, education and counseling related to pregnancy could reduce the prevalence of low birth weight babies.

Keywords: low birth weight babies, characteristics of  pregnant mothers

 

  1. DESKRIPSI ARTIKEL/JURNAL

Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil   dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah  di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2008

Oleh : Felix kasim

                 ( Jurnal kedokteran Maranatha, tahun 2011, volume 10, halaman 2)

 

Penelaah          : Dewi Murtiningsih

NIM    : P27224012 052

 Tanggal Telaah/Review : 27 juni 2012

  1. DESKRIPSI CONTENT
    1. Tujuan Penelitian

Penelitian  ini dilakukan untuk mengetahui  hubungan antar karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

 

  1. Hasil Penelitian

Kejadian BBLR pada ibu kelompok risiko umur <20 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 20-34. Secara statistik tidak didapatkan hubungan antara umur ibu  <20 tahun dengan kejadian BBLR (p=0,110). Sedangkan angka kejadian BBLR pada kelompok risiko umur  ibu ≥35 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 20-34 tahun (OR=5). Secara    statistik   didapatkan   hubungan antara umur ibu ≥35 tahun dengan kejadian BBLR (p= 0,001).   Hasil ini seusai dengan teori yang menyatakan bahwa pada usia di atas 35  tahun, risiko kelahiran    BBLR meningkat disebabkan jaringan alat reproduksi dan fungsi fisiologis jalan lahirnya telah mengalami proses kemunduran sehingga dapat menimbulkan kelahiran bayi BBLR.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan umur ≥ 35 tahun, paritas > 1 dan ≥ 5, jarak kehamilan < 2 tahun, dan Antenatal Care (ANC) < 4x dengan kejadian bayi BBLR. Saran yang diajukan adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan, edukasi dan konseling sehingga dapat mengurangi angka kejadian BBLR. Sedangkan angka kejadian BBLR pada kelompok ibu dengan jarak kehamilan ≥4 tahun lebih besar dari jarak kehamilan 2-4 tahun (OR=1,42). Secara statistik didapakan tidak ada hubungan antara jarak kehamilan >4tahun dengan kejadian BBLR ( p= 0,366). Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Alisjahbana yang menyatakan risiko BBLR meningkat pada jarak kehamilan lebih dari 54 bulan. Ketidaksesuaianantara kepustakaan dengan hasil penelitian di atas dapat disebabkan beberapa faktor seperti berbedanya metode penelitian ini dengan penelitian sebelumnya  dan adanya perbedaan karakteristik ibu dengan penelitian sebelumnya.

Kejadian BBLR pada kunjungan ANC <4 lebih besar dibandingkan ANC ≥4 (OR= 5,30). Pada perhitungan statitsik, didapakan  hubungan antara ANC <4 kali  dengan kejadian BBLR (p= 0,001). Ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan di atas bahwa ibu dengan ANC inadekuat atau <4 kali mempunyai risiko lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR.10 Soeharsono dan Praptohardjo di Semarang melaporkan bahwa terdapat sejumlah 73,67% kejadian BBLR pada ANC ibu yang ireguler/tidak teratur. Penelitian lain mengatakan bahwa frekuensi kunjungan pelayanan antenatal yang tidak lengkap memiliki risiko 5 kali  untuk melahirkan bayi BBLR dan secara statistik mempunyai hubungan bermakna.

 

  1. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:

1)   Angka kejadian bayi BBLR di Rumah Sakit Immanuel, Bandung periode 2008 adalah sebesar 7,62%.

2)   Angka kejadian BBLR pada ibu kelompok risiko:

  • Usia  < 20 tahun sebesar 9,8%, dan  usia ≥ 35 tahun sebesar 17,9%
  • Paritas 1 sebesar 47,3%, paritas ≥ 5 sebesar 8,1%
  • Jarak kehamilan < 2 tahun sebesar 61,6% dan jarak kehamilan > 4 tahun sebesar 20,5%
  • ANC < 4 kali sebesar 36,6%,
  • Adanya riwayat penyakit ibu sebelumnya sebesar 12,5 %.

3)   Terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu ≥ 35 tahun, paritas 1 dan ≥ 5 , interval kehamilan < 2 tahun, dan ANC < 4  kali  dengan angka kejadian BBLR.

 

  1.    TELAAH/REVIEW ARTIKEL
    1. Latar Belakang Masalah

Ibu hamil mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.

Di ASEAN, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menduduki peringkat ke-4 tertinggi. AKB di Indonesia tahun 2007 adalah  34 per 1.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan  oleh  gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal, sekitar 27,9% disebabkan oleh kelahiran bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Berdasarkan data dari WHO dan UNICEF pada tahun 2004, lebih dari 20 juta bayi (15,5% dari seluruh kelahiran bayi di dunia)  setiap tahun merupakan bayi BBLR dan 95,6% diantaranya lahir di negara berkembang. Kejadian BBLR di negara berkembang adalah 16,5%atau 2  kali   lebih besar dibandingkan dengan di negara maju (7%). Insidensi BBLR di Indonesia  pada tahun 2005 diperkirakan 7–14%, yaitu  sekitar 459.200-900.000 bayi. Angka kejadian BBLR di Jawa Barat pada tahun 2007 adalah 12.380 dari 822.481 kelahiran hidup (1,51%),    sedangkan di kota Bandung tahun 2007 sebanyak 2,18%, sementara  di  Kabupaten Bandung sebesar 0,25%.1  Data di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2004, terdapat 13,37%  kelahiran bayi dengan BBLR. Berat badan lahir rendah  sangat erat hubungannya dengan morbiditas dan mortalitas neonatus. Bayi dengan berat lahir <2500 g mempunyai risiko kematian 20  kali  lebih tinggi daripada bayi dengan berat lahir normal. BBLR juga meningkatkan morbiditas bayi seperti gangguan neurologis, keterlambatan pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan berisiko menderita penyakit-penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan penurunan kecerdasan. Khusus bayi perempuan dengan BBLR,  nanti juga cenderung melahirkan bayi dengan BBLR. Dari  penelitian tentang hubungan karakteristik ibu dengan kejadian BBLR di Dehradun ternyata terdapat hubungan yang bermakna antara paritas, penambahan berat badan ibu selama kehamilan, riwayat persalinan yang buruk, dan interval kehamilan < 12 bulan dengan berat badan lahir rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Suhaili di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung pada tahun 2003 memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian BBLR dengan usia ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas lebih dari 4, dan interval kehamilan yang kurang dari 2 tahun. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ani Supritani di Rumah Sakit Hasan Sadikin  Bandung pada tahun 2003,  menemukan adanya hubungan yang bermakna antara penambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat bayi yang dilahirkan. Penelitian  ini dilakukan untuk mengetahui  hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Menurut penelaah, latar belakang dalam penelitian ini sudah cukup sebagai dasar dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah.

  • Kelebihan dalam latar belakang ini adalah adanya kesinambungan antara paragraf satu dan lainnya, adanya data ataupun fenomena tentang obyek yang akan diteliti secara lengkap mulai dari yang luas sampai tingkat yang akan diteliti ( kota).
  • Kekurangan dalam latar belakang ini adalah dalam kutipan tidak diikutkan kan pernyataan tersebut dikutip dari mana hanya disimbolkan dengan angka yang diterangkan dalam daftar pustaka.
  1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian    yaitu:  “Adakah hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung?”

Menurut penelaah, masalah dalam penelitian ini sudah cukup sebagai dasar dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah.

  1. Gaya dan Sistematika Penulisan
  • Penggunaan bahasa dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti segala sesuatu yang tercantum dalam penelitian tersebut, bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
  • Sistematika penulisan telah tersusun dengan cukup baik dan cukup jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (tujuan penelitian, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan catatan kaki.
  1. Penulis

Penulis dari penelitian ini adalah Felix Kasim, Tatang Surachman, dan Ruswandiani.yang berasal dari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Univ. Kristen Maranatha, Bagian/KSM Obstetri Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha -RS Immanuel, Jl. Kopo 161 Bandung 40234 Indonesia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia.

Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis tersebut telah mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti, selain itu mereka juga memiliki gelar yang cukup dalam membuat sebuah penelitian.

 

 

  1. Judul Penelitian

“Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah  di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2008”
Judul dari penelitian ini bisa dibilang judul yang baik, karena judulnya cukup jelas, tidak terlalu rumit (tidak lebih dari 16 kata) dan bisa mewakili isi dari penelitian tersebut. Selain itu juga sudah memenuhi unsur yang harus ada dalam sebuah judul mulai dari obyek, tempat, sampai tahun penelitian.

 

  1. Abstrak :
  • Kelebihan     : Abstrak cukup jelas, bisa mendeskripsikan isi dari penelitian tersebut, mulai dari latar belakang hingga kesimpulan. Selain itu juga telah mencantumkan kata kunci.
  • Kekurangan  : Abstrak yang ada dalam penelitian ini kurang lengkap karena tidak mencantumkan tehnik sampling yang dilakukan dalam penelitian tersebut.

 

  1. Masalah dan Tujuan Penelitian

Masalah dan tujuan dalam penelitian ini sudah cukup dijadikan landasan ataupun alasan untuk melakukan sebuah penelitian, namun  tujuan dalam penelitian perlu untuk disebutkan tujuan umum dan tujuan khusus agar lebih jelas dan lengkap.

 

  1. Literature /Tinjauan Pustaka

Literatur yang digunakan cukup banyak, sehingga sangat mendukung dalam materi penelitian, sehiingga akan sangat membantu dalam membuat pembahasan.

Tetapi terdapat kekurangan yaitu dalam kutipan tidak diikutkan kan pernyataan tersebut dikutip dari mana hanya disimbolkan dengan angka yang diterangkan dalam daftar pustaka.

 

  1. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

Dalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan secara jelas bagaimana hipotesis yang akan diangkat, sehingga tidak diketahui secara jelas bagaimana pendapat ataupun jawaban dari penelitian tersebut.

 

  1. Populasi dan Sample

“Populasi penelitian adalah semua Ibu hamil yang melahirkan bayi di Rumah Sakit Immanuel Bandung selama tahun 2008.  Sebagai subjek kasus, diambil ibu yang melahirkan bayi hidup dan memiliki berat lahir < 2.500 gram baik lahir  prematur/kurang bulan atau Pertumbuhan Janin Terhambat  (PJT). Sebagai subjek kontrol, diambil ibu yang melahirkan bayi hidup dan memiliki berat lahir ≥2.500 gram. Kriteria eksklusi yang digunakan pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi lahir mati atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dan gemelli. Jumlah sampel pada kelompok kasus sebanyak 112 wanita yang melahirkan bayi BBLR di  Rumah Sakit Immanuel, Bandung.    Jumlah kelompok kontrol  sebanyak 112 wanita yang tidak melahirkan bayi BBLR, sehingga perbandingan antara kelompok    kasus  dan kelompok   kontrol   yaitu 1: 1. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling  dengan pendekatan homogenous sampling  yang  telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, serta memenuhi besar sampel minimal”.

Menurut penelaah, Populasi dalam penelitian ini telah disebutkan dengan jelas dan benar, yaitu seluruh ibu yang melahirkan di RS Immanuel Bandung pada tahun 2008. Sampel dalam penelitian juga telah dicantumkan, yaitu telah disebutkan jumlah kelompok kasus dan kelompok kontrolnya. Selain itu juga dicantumkan tehnik pengambilan sampelnya, yaitu dengan teknik purposive sampling. Namun dalam jurnal tidak disebutkan dengan jelas untuk kriteria inklusinya.

 

 

  1. Pertimbangan Etik/Etichal Clearence
  • Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian.
  • Izin etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Komite Etik Human Research dari PS Medical College, Karamsad serta izin dari pimpinan perusahaan dan institut yang staffnya terlibat dalam penelitian tersebut

 

  1. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam jurnal masih belum dicantumkan, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui secara cermat inti ataupun obyek yang diteliti.

 

  1. Metode Penelitian (Setting dan Design)

Jurnal ini telah menyebutkan dengan jelas tempat penelitiannya. Untuk desain juga telah disebutkan, yaitu penelitian deskriptif analitik observasional dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan  retrospektif/ case control study.

Kelemahan dari metode penelitian ini adalah kurang tersusunnya metode secara urut, karena alat pengumpulan data diletakkan diawal kalimat, selain itu juga tidak disebutkan alamat dari rumah sakit yang diteliti.

 

  1. Data dan Analisis Data

Data yang ada dalam jurnal sudah memenuhi untuk mengolah penelitian tersebut, yaitu sudah lengkap dan jelas. Untuk tehnik analisa data menggunakan uji statistik chi-square test, namun memiliki kekurangan karena tidak mencantumkan rumus ataupun keterangan tentang uji statistik tersebut meskipun hanya sekilas.

 

  1. Hasil Penelitian

Hasil dalam penelitian tersebut sudah dilakukan pengolahan data dengan benar yang kemudian diolah dengan teknik yang sudah ditentikan.

 

  1. Pembahasan Hasil Penelitian

Kelebihan  : Menurut penelaah pembahasan yang ada dalam jurnal sudah bagus sesuai dengan karakteristik yang diteliti yang dikaitkan dengan teori yang ada, sehingga sudah bisa untuk dijadikan alasan dalam menganalisa hasil penelitian tersebut.

Kekurangan : Dalam pembahasan tidak ditulis secara jelas yaitu kutipan tidak diikutkankan dari mana pernyataan tersebut didapatkan (menurut siapa). Selain itu peneliti juga tidak membahas semua hasil yang didapatkan, jadi hanya beberapa tabel saja yang dibahas.

 

  1. Referensi/DaftarPustaka
    referensi yang digunakan cukup lengkap dan disa dipercaya. Selain itu buku yang digunakan juga masih relevan karena merupakan buku- buku yang tahun terbitnya masih belum lama (< 10 tahun). Untuk penulisan referensi juga sudah benar menurut tata tulis dalam penulisan referensi/ literatur.

 

  1. Kesimpulan dan Saran

Kelebihan :

Isi kesimpulan peneliti sudah bisa menjawab jawaban dari tujuan penelitian. Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.

Kekurangan :

Dalam saran peneliti tidak memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan penelitiannya, namun hanya disebutkan dalam abstrak.

 

  1. Penutup

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.

CITATION AND BIBLIOGRAPHY:

(Kasim et al. 2008)Kasim, F. et al., 2008. Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2008 Correlation Between the Characteristics of the Pregnant Mothers and the Prevalence of Low Birth Weight Babies. Universitas Stuttgart, pp.151-157. Available at: http://cls.maranatha.edu/khusus/ojs/index.php/jurnal-kedokteran/article/view/801.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Data statistik provinsi Jawa Barat 2007. 2009.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia 2007. 2008 [cited 2009 Oct 26]. Available from: http://www.depkes.go.id.

WHO, UNICEF. Low birth weight. 2004.  New York.

Pusat Data dan Informasi Kesehatan Depkes. Indikator kesehatan dasar. 2005 [cited 2009 May 18]. Available from:www. depkes.go.id.

Negi KS, Kandpal SD, Kukreti M. Epidemiological factors affecting low birth weight. JK Science 2006; 8(1):31-5.

Suhaili, Tobing M. Hubungan antara karakteristik ibu dan interval kehamilan terhadap kejadian persalinan prematur dan BBLR. Universitas Padjadjaran Bandung.

Supriyatni A. Hubungan antara indeks massa tubuh, lingkar lengan atas ibu hamil dan penambahan berat badan selama hamil dengan berat lahir. Universitas Padjadjaran Bandung; 2003.

Martaadisoebrata D. Obstetri Sosial. Edisi 1. Bandung: Elstar Offset; 1982.

Alisjahbana AD. The implementation of the risk approach on pregnancy outcome by traditional birth attendants the Tanjungsari  study in West Java, Indonesia. Jakarta; 1993.

Adriaansz G. Asuhan antenatal. In Prawirohardjo S, ed.   Ilmu Kebidanan edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2008.

Zaenab R, Joeharno. Beberapa faktor risiko kejadian BBLR di RS  Al-Fatah Ambon periode Januari-Desember 2006. 2008  [cited 2009 May 15]. Available from:  http://blogjoeharno.blogspot. com/2008/05/berat-badan-lahir-rendah – bblr. html.

Graham J, Zhang L, Schwalberg R. Association of maternal chronic disease and negative birth outcomes in a non-Hispanic black-white Mississippi birth Cohort.  Public Health Nurs.  2007; 24(4):31.

TELAAH JURNAL INTERNASIONAL

Standar

 “ CRITICAL JOURNAL”

PARITY AND MATERNAL EDUCATION ARE ASSOCIATED WITH LOW BIRTH WEIGHT IN MALAWI

 

  1. Pendahuluan
  2. Metode Pencarian Literatur :

1)      Database yang digunakan             : Pubmed

2)      Kata Kunci Pencarian Literatur    : Parity And Maternal Age And Low Birth Weight

3)      Jumlah Literatur yang didapatkan  : 238

4)      Proses Seleksi Literatur                 : No. 12

(Dengan memilih jurnal yang paling lengkap dan sesuai keinginan/ kemampuan penelaah)

 

  1. Abstrak

Latar belakang

Konsekuensi dari berat lahir rendah (BBLR) termasuk kematian dan gejala sisa jangka panjang kesehatan. Perhatian Limited telah dibuat terhadap studi tentang sosio-demografis faktor yang mungkin berhubungan dengan BBLR di Malawi.

Tujuan
Untuk menilai faktor-faktor yang mungkin berhubungan dengan BBLR.
Metode
Menggunakan data sekunder pada tahun 2006 Survei Indikator Beberapa Cluster Malawi (MICS). Analisis regresi logistik dilakukan.

Hasil
Sebanyak 26.259 wanita di kelompok usia 15-49 tahun berpartisipasi dalam survei, dan dari jumlah ini, 5024 punya anak yang dilaporkan telah ditimbang saat lahir. Sebagian besar (60,5%) dari responden pada kelompok usia 20-29 tahun. Dalam analisis multivariat, kemungkinan pengiriman BBLR lebih rendah bagi perempuan dalam kuintil yang lebih tinggi dan kekayaan mereka yang memiliki pendidikan tertentu. Wanita yang sebelumnya memiliki seorang anak kurang mungkin untuk melahirkan bayi BBLR.

Kesimpulan
Paritas tinggi memungkinkan melahirkan bayi dengan BBLR pada wanita yang berpendidikan rendah, dan status kekayaan yang lebih rendah mungkin menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk menyesuaikan pra-natal intervensi perawatan berbasis pada status sosial. Ini mungkin melibatkan menciptakan tingkat pendidikan khusus pesan kesehatan.

Kata kunci: paritas, pendidikan ibu, berat badan lahir rendah

 

  1. Deskripsi Artikel/Jurnal
  2. Deskripsi Umum

1)        Judul

Parity and maternal education are associated with low birth weight in

Malawi

2)      Penulis

Penulis dalam penelitian ini adalah Muula AS yang berasal dari Division of Community Health, Departemen kesehatan masyarakat, College of Medicine, University of Malawi, Blantyre, Malawi.

Siziya S, dari Department komunikasi obat, School of Medicine, University of Zambia, Lusaka, Zambia

Rudatsikira E dari departemen kesehatan global, School of Public   Health, Loma Linda University, Loma Linda, California, United States of America and Department of Biostatistics and Epidemiology, School of Public Health, Loma Linda University, Loma Linda, California, United States of America.

3)      Publikasi

African Health Sciences 2011; 11 (1): 65 – 71

4)      Penelaah

Nama         : Dewi Murtiningsih

NIM          : P27224012052

5)      Tanggal Telaah

Tanggal 27 Juni 2012

 

  1. Deskripsi Content

1)      Tujuan Penelitian

“To assess factors that may be associated with LBW”

Untuk menilai faktor-faktor yang mungkin berhubungan dengan BBLR.

2)      Hasil Penelitian

Socio-demographic characteristics of the survey participants, A total of 26,259 females in the age group 15–49 years participated in the survey, and of these, 5024 (90.9%) had children who were weighed at birth out of 5527 women who were eligible to enter our study. Table 1 shows the distributions of selected variables describing the sample. Most (60.5%) of the participants were in the 20–29 years age group. Meanwhile, 15.1% of the participants were in the 15–19 years age group. Participants who were currently married/in union represented 88.6% of the sample.

3)      Kesimpulan Penelitian

The higher odds of delivering a LBW baby among women with no education, and lower wealth status may suggest that there is need to tailor pre-natal care based interventions on social status. This may involve creating education level-specific health messages.

 

  1. Telaah/Review Artikel
  2. Fokus Penelitian

Low birth weight (LBW) is an important birthoutcome because it is associated with several adverseeffects, including diseases which increase neonatalmortality and have long term consequences amongthe survivors(1). For instance, foetal growth restriction and postnatal weight gain has been linked to adult coronary heart disease and the related disorders: stroke, hypertension and type 2 diabetes(2,3). Babiesare likely to be born with lower weight in adeveloping country like Malawi than in anindustrialized country with rates averaging 14.3% inAfrica and 6.4% in Europe(4). Previous studies in Malawi have reported associations between LBW and selected variables such as maternal malaria and/or HIV infection(5,6). While therehas been interest in the biological correlates (HIV,malaria) for LBW in Malawi, there remains paucityof data on socio-demographic factors that may beassociated with LBW in the country. As may be expected, a biomedical approach to LBW is likely to arouse interest in biomedical solutions such as antiretroviral prophylaxis against HIV infection, intermittent presumptive treatment (IPT) an insecticide treated bed nets against malaria. These are certainly important considerations and have understandably been scaled up in the country but

are unlikely an end of themselves to substantially reduce LBW. This may be so, if other equally, if not more important determinants of LBW receive

attention. We, therefore, set out to explore a list of social and demographic factors (age, wealth, education, parity, residence in a region of the country)

that may be associated with h baby at the most recent delivery among Malawian women. We used data from the Malawi Multiple Indicator Cluster Survey (MICS) conducted in 2006 to explore these associations.aving delivered a LBW .

Berdasarkan kutipan pendahuluan diatas dapat diketahui bahwa berat lahir rendah (BBLR) merupakan hasil kelahiran penting karena terkait dengan efek sampingnya, termasuk penyakit yang meningkatkan kematian neonatal dan memiliki konsekuensi jangka panjangnya. Misalnya, pertumbuhan janin dan pembatasan kenaikan berat badan setelah melahirkan jika dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dewasa dan gangguan lainnya seperti: stroke, hipertensi dan tipe 2 diabetes2. Bayi kemungkinan besar akan lahir dengan berat badan rendah di negara berkembang seperti Malawi daripada di negara industri dengan tingkat rata-rata 14,3% di Afrika dan 6,4% pada Eropa. Selain itu juga diperkuan dengan penelitian sebelumnya di Malawi telah melaporkan hubungan antara BBLR dan variabel yang dipilih seperti malaria ibu dan / atau infeksi HIV.. Seperti yang mungkin diharapkan, pendekatan biomedis untuk BBLR cenderung membangkitkan minat dalam solusi biomedis seperti ARV profilaksis terhadap infeksi HIV, pengobatan dugaan intermiten (IPT) dan jaring insektisida tidur diobati terhadap malaria. Ini tentu pertimbangan penting dan telah dimengerti telah ditingkatkan di negara ini tapi tidak mungkin mengakhiri diri mereka secara substansial mengurangi BBLR. Ini mungkin jadi, jika lainnya sama, jika tidak lebih penting dari faktor-faktor penentu BBLR mendapat perhatian. Karena itu, kami berangkat untuk menjelajahi daftar faktor-faktor sosial dan demografi (umur, kekayaan, pendidikan, paritas, tempat tinggal dalam wilayah negara) yang mungkin terkait dengan telah melahirkan bayi BBLR pada saat penyerahan paling baru di antara perempuan Malawi . Kami menggunakan data dari Survei Cluster Malawi Indikator Ganda (MICS) dilakukan pada tahun 2006 untuk mengeksplorasi.

Menurut penelaah, fokus penelitian yang terdapat pada jurnal ini sudah cukup lengkap dan jelas. Sehingga sangat mendukung penelitian tersebut. Selain itu juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi karena disertai dengan adanya penelitian sebelumnya yang dilakukan ditempat yang sama. Kekurangan yang terdapat pada jurnal ini adalah, setiap kutipan atau data yang dimasukkan tidak disertai dengan sumbernya dibelakang tersebut, sehingga kutipan tersebut sulit untuk dipercaya kebenarannya.

 

  1. Gaya dan Sistematika Penulisan
  • Penggunaan bahasa dalam penulisan jurnal ini secara umum sudah baik, namun ada beberapa point yang masih susah untuk dipahami sehingga pembaca kesulitan untuk mengerti segala sesuatu yang tercantum dalam penelitian tersebut, bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
  • Sistematika penulisan telah tersusun dengan cukup baik dan cukup jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (tujuan penelitian, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan catatan kaki. Tetapi pada abstrak sistematika penulisan tidak komplit, misalnya pada metode penelitian.

 

  1. Penulis
  • Muula AS, Division of Community Health, Department of Public Health, College of Medicine, University of Malawi, Blantyre, Malawi. Siziya S, from Department of Community Medicine, School of Medicine, University of Zambia, Lusaka, Zambia

Rudatsikira E from department of Global Health, School of Public   Health, Loma Linda University, Loma Linda, California, United States of America and Department of Biostatistics and Epidemiology, School of Public Health, Loma Linda University, Loma Linda, California, United States of America.

  • Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti.

 

  1. Judul Penelitian

“Parity and maternal education are associated with low birth weight in

Malawi ”

  • Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan apa yang akan diteliti, selain itu juga tidak terlalu panjang (tidak lebih dari 16 kata).
  • Judul yang dibuat oleh penulis cukup jelas, cukup mewakili atas arah penelitian. Tetapi ada kekuranganya yaitu belum memenuhi prinsip 5 W 1 H, dimana tidak dicantumkan tempat penelitian secara lengkap dan tidak dicantumkan tahun penelitian.
  1. Abstrak

Kelebihan :

  • Abstrak cukup mampu menggambarkan tujuan penelitian, metode, hasil serta kesimpulan yang didapatkan.
  • Sudah mencantumkan kata kunci.
  • Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
  • Tidak lebih dari 250 kata

Kekurangan :

  • Sistematika penulisan pada abstrak tidak komplit, dimana dalam metode tidak lengkap untuk datanya
  • Jujuan penelitian kurang jelas point-pointnya.
  • Tidak dicantumkan populasi dan sampelnya.
  • Tidak dicantumkan teknik pengolahan dan analisa datanya.

 

  1. Masalah dan Tujuan Penelitian

Masalah :

“Berat lahir rendah (BBLR) merupakan hasil kelahiran penting karena terkait dengan efek samping, termasuk penyakit yang meningkatkan kematian neonatal dan memiliki konsekuensi jangka panjang antara survivors1 tersebut. Misalnya, pertumbuhan janin dan pembatasan kenaikan berat badan setelah melahirkan telah dikaitkan dengan penyakit jantung koroner dewasa dan gangguan terkait: stroke, hipertensi dan tipe diabetes. Bayi kemungkinan besar akan lahir dengan berat badan rendah di negara berkembang seperti Malawi daripada di negara industri dengan tingkat rata-rata 14,3% di Afrika dan 6,4% pada Europe”.

Tujuan : Untuk menilai faktor-faktor yang mungkin berhubungan dengan BBLR.

Masalah dan tujuan yang ada dalam jurnal ini kurang lengkap. Untuk tujuan juga terlalu umum sehingga perlu dikhususkan lagi, agar menjadi lebih jelas arah penelitiannya.

 

  1. Literature /Tinjauan Pustaka
  • Penyusunan literatur menggunakan sistim vancouver dan terorganisir dengan logis
  • Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh penulis. Misalnya dalam kutipan yang diambil tidak diikutkan kan pernyataan tersebut dikutip dari mana hanya disimbolkan dengan angka yang diterangkan dalam daftar pustaka.

 

  1. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

Dalam jurnal ini tidak disebutkan hipotesa penelitiannya

 

  1. Populasi dan Sample

The 2006 Malawi MICS used a two-stage sampling methodology to select a total of 1,200 households per district. At the first stage of sampling, 40 census enumeration areas (clusters) were selected in each district with probability of being selected proportional to population size. A household list was drawn from each cluster and a systematic sample of 30 households in each cluster was eventually identified. All children under the age of 5 years in selected households were enumerated. The child’s mother or any other caretaker of the child (in the absence of the mother) was interviewed. Data was not available on the proportions of the respondents who were mothers or other caretakers.

A total of 31,200 households (26 districts multiplied by 1,200 households) were selected in 1,040 clusters (26 districts multiplied by 40 clusters) under MICS. All the selected 1,040 clusters were covered during the fieldwork period. MICS is thus one of the largest household sample surveys undertaken in Malawi.

Dalam jurnal tidak disebutkan secara jelas siapakah yang menjadi populasi dalam penelitian.

Sampel diambil dengan dua tahap dan dilakukan dengan teknik cluster sampling yaitu dilakukan di 26 kabupaten yang berbeda.

 

  1. Pertimbangan Etik/Etichal Clearence
  • Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu mereka diberikan penjelasan mengenai: tujuan, sasaran dan metodologi penelitian.
  • Izin etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Komite Etik Human Research dari PS Medical College, Karamsad serta izin dari pimpinan perusahaan dan institut yang staffnya terlibat dalam penelitian tersebut

 

  1. Definisi Operasional

Associations between LBW, defined as birth weight of <2500 grams, and the following factors were assessed: age of woman, marital status, region of the country, highest level of education level attained, wealth index quintile, children ever born to woman, and number of times the mother received antenatal clinic.

Wealth variable

Wealth was defined based on household assets (such as radio, bicycle, car, television, type of roofing, and floor) reported by the survey participant. Each asset was assigned a weighting value, using principal component analysis as described by the World Bank and ORC Macro. A household was assigned a standardized score for each owned asset. For each household, these scores were summed and households ranked into five wealth quintiles9.

Definisi operasional dalam jurnal masih belum dicantumkan, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui secara cermat inti ataupun obyek yang diteliti.

 

  1. Metode Penelitian

A secondary analysis was conducted using the 2006 Malawi MICS data, which we obtained from ORC Macro, Calverton, Maryland, United States of America. The data were collected by the National Statistical Office. The MICS is a household survey initiative developed by UNICEF to assist countries in filling data gaps for monitoring the socioeconomic situation of children and women7,8. Its design enables the estimation of nationally representative estimates and allows cross-national comparisons of indicators due to its standard methodology.

Jenis penelitian tidak disebutkan dengan lengkap. Namun hanya disebutkan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian analisis dengan teknik pengambilan data menggunakan data sekunder pada MICS malawi tahun 2006

 

  1. Data dan Analisis Data

Data were analyzed using SPSS version 14.0 (SPSS, Chicago, Illinois, United States of America). Frequencies were calculated for the LBW variable and explanatory variables. A weighted logistic regression analysis was conducted to estimate the magnitudes of associations between selected explanatory variables and the main outcome. All the variables considered in bivariate logistic regression analyses were entered into a multivariate model. A Backward variable selection procedure in logistic regression was used. We report unadjusted odds ratios (OR) and adjusted odds ratios (AOR) together with their 95% confidence intervals (CI).

Menurut penelaah, data tersebut dianalisis menggunakan SPSS versi 14.0 (SPSS, Chicago, Illinois, Amerika Serikat). Frekuensi dihitung untuk variabel variabel dan jelas BBLR. Sebuah analisis regresi tertimbang logistik dilakukan untuk memperkirakan besaran hubungan antara variabel penjelas yang dipilih dan hasil utama. Semua variabel yang dipertimbangkan dalam analisis regresi logistik bivariat dimasukkan ke dalam model multivariat. Jurnal ini sudah baik dalam mencantumkan sebuah analisa data, namun kurang lengkap karena tidak menyebutkan rumus apa yang digunakan.

 

  1. Hasil Penelitian

Hasil dalam penelitian tersebut sudah dilakukan pengolahan data dengan benar yang kemudian diolah dengan teknik yang sudah ditentukan, yaitu menggunakan spss.

 

  1. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam sampel perwakilan nasional dari perempuan Malawi usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan seorang anak dalam lima tahun terakhir sebelum survei, kami menemukan dalam analisis multivariat bahwa perempuan yang tidak memiliki pendidikan formal adalah lebih mungkin melahirkan bayi BBLR dibandingkan bagi mereka dengan setidaknya pendidikan dasar. Perbedaan ini tetap bertahan bahkan setelah mengontrol usia ibu, status perkawinan, daerah, pendidikan, indeks kekayaan, jumlah anak pernah lahir, dan beberapa kali menerima perawatan antenatal. Kedua paritas rendah dan indeks kekayaan rendah secara independen terkait dengan kemungkinan lebih tinggi setelah melahirkan bayi BBLR. Yang tidak memiliki pendidikan formal dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan setelah melahirkan bayi BBLR tidak mungkin mengejutkan sebagai ukuran yang berbeda dari kerugian sosial ekonomi yang dikaitkan dengan hasil pengiriman yang merugikan seperti BBLR 11-13. Mekanisme yang terkait dengan BBLR antara kurang berpendidikan mungkin termasuk pola makan yang buruk sebagai akibat dari pendapatan rendah dan literasi diet rendah. Olsen dkk 14 melaporkan bahwa konsumsi susu yang mungkin menjadi fitur dari posisi sosial ekonomi tinggi selama kehamilan dikaitkan dengan ukuran neonatal meningkat. Pendidikan yang terbatas juga dapat mengakibatkan terbatasnya akses ke perawatan kehamilan, terutama dalam pengaturan di mana klien atau asuransi kesehatan mereka diharapkan untuk membayar layanan. Hal ini diperkirakan tidak akan menjadi masalah karena kehadiran perawatan kehamilan dikontrol dalam analisis kami. Namun kami hipotesis bahwa wanita berpendidikan lebih cenderung untuk mematuhi pesan-pesan kesehatan baik karena keadaan sosial mereka atau priming kognitif bahwa pendidikan affords15-17.

Kelebihan  : Menurut penelaah pembahasan yang ada dalam jurnah sudah bagus dan lengkap, sehingga sudah bisa untuk dijadikan alasan dalam menganalisa hasil penelitian tersebut.

Kekurangan : dalam pembahasan tidak ditulis secara jelas yaitu kutipan tidak diikutkankan dari mana pernyataan tersebut didapatkan (menurut siapa).

 

  1. Referensi/Daftar Pustaka
  • Literatur yang digunakan sudah banyak dan cukup lengkap, selain literatur masih dalam kurun waktu yang masih baru (< 10 tahun), sehingga masih sangat relevan jika digunakan sebagai acuan penelitian.
  • Berbanding lurus antara jumlah literatur hasil penelitian – penelitian sebelumnya dengan teori pada buku – buku dalam tinjauan pustaka.
  1. Kesimpulan dan Saran

Dari kesimpulan jurnal bisa diartikan bahwa paritas yang tinggi akan melahirkan bayi BBLR pada wanita dengan pendidikan rendah, dan status kemiskinan menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk menyesuaikan pra-natal intervensi perawatan berbasis pada status sosial. Ini mungkin melibatkan menciptakan tingkat pendidikan khusus pesan kesehatan.

Kelebihan : kesimpulan yang disampaikan dalam jurnal singkat dan padat, sehingga pembaca bisa langsung fokus dalam membacanya.

Kekurangan : kesimpulan yang disampaikan kurang sesuai dengan tujuan yang disebutkan dalam penelitian. Kesimpulan tidak langsung menyebutkan pada tujuan penelitian, sehingga pembaca bisa rancu dalam menerjemahkan ari dari kesimpulan tersebut.

  1. Penutup

Secara keseluruhan, jurnal ini sudah bagus dan memenuhi syarat. meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.

CITATION AND BIBLIOGRAPHY:

(Linda et al. n.d.)Linda, L., States, U. & Linda, L., Parity and maternal education are associated with low birth weight in. African Health Sciences, pp.65-71. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3092318/pdf/AFHS1101-0065.pdf.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Mullis PE, Tonella P. Regulation of fetal growth: consequences and impact of being born small. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab. 2008;22:173–190. [PubMed]

Barker DJ. Adult consequences of fetal growth restriction. Clin Obstet Gynecol. 2006;49:270–283. [PubMed]

Järvelin MR, Lauren L, Chee D, Vartiainen E. Intrauterine and life course factors in the aetiology of adult cardiovascular disease. Int J Circumpolar Health. 1998;57:114–122. [PubMed]

UNICEF, WHO, author. Low birthweight: country, regional and global estimates. New York: UNICEF; 2004.

Verhoeff FH, Brabin BJ, van Buuren S, Chimsuku L, Kazembe P, Wit JM, Broadhead RL. An analysis of intra-uterine growth retardation in rural Malawi. Eur J Clin Nutr. 2001;55:682–689. [PubMed]

Verhoeff FH, Brabin BJ, Chimsuku L, Kazembe P, Broadhead RL. Malaria in pregnancy and its consequences for the infant in rural Malawi. Ann Trop Med Parasitol. 1999;93(Suppl 1):S25–S33. [PubMed]

National Statistical Office, UNICEF-Malawi, author. Monitoring the Situation of Children and Women. Multiple Indicator Cluster Survey. 2006. Retrieved 12 April 2008 from: http://www.nso.malawi.net/data_on_line/demography/mics/MICS%20Report.pdf.

UNICEF, author. Mid-decade assessment – Assessing the need for Multiple Indicator Cluster Surveys. 2004. Retrieved on 10 April 2008 from: http://www.childinfo.org/mics/mics3/

Rutstein SO, Johnson K. DHS Comparative. Reports No. 6. Calverton, Maryland: ORC Macro; 2004. The DHS Wealth Index. Retrieved 10 April 2008 from

http://www.nso.malawi.net/data_on_line/demography/mics/MICS%20Report.pdf.

National Statistical Office (NSO) [Malawi], and ORC Macro, author. Malawi Demographic and Health Survey 2004. Calverton, Maryland: NSO and ORC Macro; 2005.

Liu Y, Liu J, Ye R, Ren A, Li S, Li Z. Association of education and the occurrence of low birthweight in rural southern China during the early and late 1990s. Am J Public Health. 2008;98:687–691. [PMC free article] [PubMed]

Astone NM, Misra D, Lynch C. The effect of maternal socio-economic status throughout the lifespan on infant birthweight. Paediatr Perinat Epidemiol. 2007;21:310–318. [PubMed]

Dibben C, Sigala M, Macfarlane A. Area deprivation, individual factors and low birth weight in England: is there evidence of an “area effect”? J Epidemiol Community Health. 2006;60:1053–1059. [PMC free article] [PubMed]

Olsen SF, Halldorsson TI, Willett WC, Knudsen VK, Gillman MW, Mikkelsen TB, Olsen J. NUTRIX Consortium: Milk consumption during pregnancy is associated with increased infant size at birth: prospective cohort study. Am J Clin Nutr. 2007;86:1104–1110. [PubMed]

Leigh JP. Direct and indirect effects of education on health. Soc Sci Med. 1983;17:227–234. [PubMed]

Pincus T, Callahan LF. Associations of low formal education level and poor health status: behavioral, in addition to demographic and medical, explanations? J Clin Epidemiol. 1994;47:355–361. [PubMed]

Winkleby MA, Jatulis DE, Frank E, Fortmann SP. Socioeconomic status and health: how education, income, and occupation contribute to risk factors for cardiovascular disease. Am J Public Health. 1992;82:816–820. [PMC free article] [PubMed]

Järvelin MR, Elliott P, Kleinschmidt I, Martuzzi M, Grundy C, Hartikainen AL, Rantakallio P. Ecological and individual predictors of birthweight in a northern Finland birth cohort 1986. Paediatr Perinat Epidemiol. 1997;11:298–312. [PubMed]

Krieger N, Chen JT, Waterman PD, Soobader MJ, Subramanian SV, Carson R. Choosing area based socioeconomic measures to monitor social inequalities in low birth weight and childhood lead poisoning: The Public Health Disparities Geocoding Project (US) J Epidemiol Community Health. 2003;57:186–199. [PMC free article] [PubMed]

Spencer N. The effect of income inequality and macro-level social policy on infant mortality and low birthweight in developed countries—a preliminary systematic review. Child Care Health Dev. 2004;30:699–709. [PubMed]

Nohr EA, Vaeth M, Baker JL, Sørensen TIa, Olsen J, Rasmussen KM. Combined associations of prepregnancy body mass index and gestational weight gain with the outcome of pregnancy. Am J Clin Nutr. 2008;87:1750–1759. [PubMed]

Suzuki K, Tanaka T, Kondo N, Minai J, Sato M, Yamagata Z. Is maternal smoking during early pregnancy a risk factor for all low birth weight infants? J Epidemiol. 2008;18:89–96. [PubMed]

Vahdaninia M, Tavafian SS, Montazeri A. Correlates of low birth weight in term pregnancies: a retrospective study from Iran. BMC Pregnancy Childbirth. 2008;8:12. [PMC free article] [PubMed]

Mau hamil yang sehat???…ini tipsnya….

Standar

Pada postingan kali ini saya ingin berbagi tips keada ibu-ibu yang sedang hamil bagaimana caranya menjaga kesehatan kehamilan mereka. Masa kehamilan merupakan masa yang dinanti-nantikan oleh calon ibu. Disaat kehamilan banyak kegiatan dan pola makan yang perlu lebih di perhatikan. Karena anda tidak ingin kan kehamilan tersebut gugur, cacat atau bayi dan ibu menjadi tidak sehat? Oleh sebab itu anda harus menjaga kandungan dengan hati-hati dan memperhatikan pola makan dan pola hidup agar tetap sehat.

Dalam kondisi tersebut banyak pantangan yang perlu dijauhi atau diharamkan bagi para ibu hamil. Tips sehat ibu hamil merupakan cara yang tepat agar kondisi si calon bayi dan sang calon ibu supaya tetap sehat. Berikut ulasannya :

1. Selalu kontrol kehamilan ke dokter
Minimalnya setiap sebulan sekali untuk mengecek kondisi bayi dan ibu. Bila Anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran apapun terhadap kehamilan yang Anda alami, periksakanlah ke dokter, walaupun ini belum saatnya Anda harus kontrol kembali.

2. Konsumsi air putih
Air juga dibutuhkan untuk membawa nutrisi dari darah ke janin dalam kandungan, sehingga dibutuhkan sekitar satu gelas air setiap jamnya. Tak heran bila kecukupan minum juga mampu menghindarkan Anda dari kemungkinan lahir prematur di semester ketiga kehamilan.

3. Penuhi kebutuhan gizi
Untuk mencukupi kebutuhan ibu dan anak, asupan kalori per hari pada ibu hamil biasanya lebih besar 300 kalori dibanding kebutuhan pada saat tidak hamil. Selain itu, jangan lupa mencukupi kebutuhan berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, zat besi dan folat. Konsumsi makanan yang bervariasi agar kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat dapat terpenuhi. Selain itu, ibu hamil dianjurkan untuk minum susu (yang diformulasikan khusus untuk masa kehamilan), agar asupan nutrisi dapat lebih terjamin.

4. Hindari rokok

Berhenti merokok bila Anda merokok atau janganlah menjadi perokok pasif, karena Anda sering menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, misalnya dari suami Anda. Asap rokok akan membuat si kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam kandungan atau si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran.

5. Istirahat yang cukup
Tidurlah antara pukul 10 malam dan 6 pagi sesering mungkin. Kurang tidur menyebabkan “gangguan pada fungsi tiroid yang menghadapkan seseorang pada risiko kelebihan berat badan,” menurut The Body Clock Guide to Better Health, oleh Michael Smolensky, Phd., dan Lynne Lamberg. Tidur di tempat yang lebih terang dari kondisi gelap gulita, seperti suasana gua, akan berpotensi menghancurkan fase hormon dan ritme biologis seseorang.

6. Selalu berfikir positif
Sungguh baik bila seorang ibu berpikir bahwa dirinya adalah seorang perempuan yang cantik, bersemangat, sehat, dan berkarakter. Tidak berselang lama tubuhnya akan mengikuti instruksi pemikiran ini, menurut literatur seperti What the Bleep dan The Secret, demikian juga penelitian air terkenal dari Dr. Emoto dan usulan The Blue Zone agar kita selalu menjaga pandangan positif dalam segala hal yang kita lakukan.

7. Konsumsi vitamin Asam Folat
Mengkonsumsi vitamin Asam Folat 400 mikrogram perhari, sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang pada si kecil. Asam Folat ini juga penting diperoleh dari makanan yang mengandung Asam Folat seperti pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya.

8. Selalu jaga kebersihan
Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging mentah pada saat memasak atau setelah menggunakan kamar kecil. Karena dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebakan penyakit.

9. Hindari kafein

Kafein terdapat pada kopi,teh dan minuman bersoda. Menurut penelitian kafein dapat menembus plasenta dan memasuki peredaran darah pada janin. Kafein mempunyai efek diuretik yaitu mengambil cairan dan kalsium yang sangat dibutuhkan janin dari tubuh, selain itu kafein dapat merusak suasana hati dan mengganggu istirahat bagi ibu hamil.

10. Hindari makanan cepat saji/penyedap

Hindari juga makanan cepat saji dan makanan yang mengandung penyedap, karena dapat menghambat perkembangan otak pada janin.

11. Mempersiapkan kesehatan secara psikis
Kondisi psikis ibu dominan pengaruhnya terhadap perkembangan otak janin. Pada dasarnya emosi atau amarah. Menurut penelitian respon terhadap emosi akan mengakibatkan banjirnya hormon adrenalin yang akan diteruskan kepada janin melalui plasenta. Bila jumlahnya terlalu banyak akan membahayakan kondisi janin.

12. Menjaga kesehatan fisik
Menjaga kesehatan fisik adalah dengan cara mengatur emosi pada ibu hamil. Tenangkan hati dan pikiran dengan melakukan relaksasi seperti yoga, mendengarkan musik dan istirahat yang cukup. Jauhkan hal-hal yang dapat menimbulkan stress dan berpikirlah secara positif. Dalam hal ini dukungan dari orang-orang sekitar seperti suami sangat berpengaruh terhadap kesehatan psikis si ibu.

13. Tetap beraktifitas
Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk sang ibu maupun calon bayi. Ibu hamil juga dapat melakukan olahraga seperti berjalan kaki. Mengambil kelas senam hamil juga bagus, selain manfaatnya bagi ibu dan janin, para calon ibu di kelas tersebut dapat saling berbagi pengalaman dan menambah pengetahuan. Di sela-sela aktifitas, jangan lupa untuk istirahat yang cukup.

14. Konsumsi cokelat
Kandungan theobromine di dalam cokelat hitam disinyalir dapat menstimulasi jantung, membuat otot-otot tubuh terasa lebih rileks, dan memperbesar pembuluh darah. Sehingga, bagi ibu hamil (bumil) dapat membantu mencegah komplikasi pada kehamilan yang dikenal dengan preeklamsia.

15. Hindari gorengan
Asam lemak trans yang terkandung dalam gorengan juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur. Pasalnya, konsumsi asam lemak trans pada ibu hamil dapat mengganggu asupan asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan oleh calon bayi. Sebuah studi menunjukkan, wanita di negara yang mengonsumsi asam lemak trans tinggi akan menghasilkan ASI dengan kadar asam lemak trans sebesar 2 persen hingga 5 persen dari total asam lemak susu. European Community Multicenter Study on Antioksidant Myocardial Infraction and Breast Cancer (EURAMIC) menemukan hubungan positif antara konsumsi asam lemak trans dengan kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopause.

Proses kehamilan itu seperti apa sih??

Standar

Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin Dalam Kandungan

Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengansel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.

Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester.

  • Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)

fase germ dan embrio Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin Dalam KandunganDalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai periode terbentuknya fetus.

 

 

A. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)

Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).

B. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )

Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar

C. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)

Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

  • Trimester kedua (Minggu 12 – 24)

periode fetus Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin Dalam KandunganPada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.

Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

  • Trimester ketiga (24 -40)

Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.
Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm. Untuk lebih jelasnya lihat  Perkembangan bayi dalam kandungan (Sumber: Majalah Kesehatan).

kata motivasi hari ini….

Standar

Emosi tidak akan membimbingmu pada suatu pemikiran atau tindakan positif. oleh sebab itu tenangkan dirimu.
Sukses berarti melakukan yg terbaik yg kita bisa dengan apa yg kita miliki. Bukan dengan menginginkan apa yg orang lain miliki.
Kamu tak akan bisa mendapatkan yang kamu inginkan jika kamu terlalu sibuk mengeluhkan apa yang telah kamu miliki. Bersyukurlah!
Tuhan memuliakan mereka yang mau bekerja keras. Dan modal utama untuk keberhasilan adalah kerja keras yang diiringi doa.
Jangan mengeluhkan masalah, karena Tuhan mempunyai tujuan tuk perjuanganmu saat ini. Pelajarilah apa yang hendak Tuhan ajarkan.
Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.
Untuk pemilik wajah putih, riasan mata dan bibir dengan pilihan warna-warna nuansa sedikit terang mampu membuat wajah tidak terlalu pucat.
Tak ada yg salah dalam menunjukkan kamu peduli tentang seseorang, yg salah adalah mengharapkan dia tuk melakukan hal yg sama.
Jangan pedulikan dia yg membencimu, dia bukan orang yg pantas dapatkan perhatianmu. Yg penting adalah dia yg selalu ada untukmu.
Dalam hidup, orang tak akan peduli berapa banyak yg kamu tahu hingga mereka tahu berapa banyak kamu peduli pada mereka.
Kau takkan tahu sbrp tulus ssorg mencintaimu sampai kau melihat sbrp tulus ia mencintaimu dlm kondisi terburukmu
Ketika kamu membenci seseorang, kamu sedang membuat hidupmu semakin rumit.
Jangan pernah menyerah! Jika Tuhan belum menjawab doamu, itu karena Tuhan punya rencana yg lebih baik tuk hidupmu.