TELAAH JURNAL DOMESTIK
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2008
- 1. PENDAHULUAN
a Metode Pencarian Literatur :
- Database yang digunakan : http://scholar.google.co.id
- Kata Kunci Pencarian Literatur : hubungan, karakteristik Ibu hamil, berat badan lahir rendah
- Jumlah Literatur yang didapatkan : 3560
- Proses Seleksi Literatur (Kriteria Inklusi & Eksklusi) : berdasarkan literatur yang paling lengkap dan memenuhi keinginan dari penelaah.
b Abstrak
Abstrak
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi di dunia, terutama di negara berkembang. Di Indonesia diperkirakan sekitar 400.000-900.000 bayi dilahirkan dengan BBLR setiap tahunnya. BBLR sangat berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas neonatus. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian BBLR diantaranya karakteristik ibu seperti umur, paritas, jarak kelahiran, antenatal care, dan riwayat penyakit ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian BBLR yang dilakukan secara deskriptif analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol terhadap 224 ibu yang melahirkan bayi BBLR dan yang melahirkan bayi dengan berat lahir normal di Rumah Sakit Immanuel periode 2008. Analisis statistik yang digunakan yaitu chi-square test (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan umur ≥ 35 tahun, paritas > 1 dan ≥ 5, jarak kehamilan < 2 tahun, dan Antenatal Care (ANC) < 4x dengan kejadian bayi BBLR. Saran yang diajukan adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan, edukasi dan konseling sehingga dapat mengurangi angka kejadian BBLR.
Kata kunci: BBLR, karakteristik ibu hamil
Abstract
Low birth weight is one of the causes of the death of babies around the world. In Indonesia, it is estimated that around 400,00-900,000 low birth weight babies are delivered every year. Low birth weight babies are highly related to foetal and neonatal mortality and morbidity. There are several influencing factors in the prevalence of low birth weight babies, one of them is the characteristics of the pregnant mothers, including the maternal age, parity, inter-pregnancy interval, antenatal care, and the mothers’ medical history. This research has been conducted to find out the correlation between the characteristics of the pregnant mothers and the prevalence of low birth weight babies. In this study, the observational analytic descriptive method has made use of a case-control approach to 224 mothers who delivered low birth weight and normal birth weight babies at Immanuel Hospital during the year 2008. The statistical analysis used was Chi-square test (α = 0,05). The result showed that pregnant mothers ≥ 35 years old with parity 1 and ≥ 5, interval pregnancies < 2 years, and Antenatal Care (ANC) < 4x are likely to give birth to low birth weight babies. This study implies that improving health campaign, education and counseling related to pregnancy could reduce the prevalence of low birth weight babies.
Keywords: low birth weight babies, characteristics of pregnant mothers
- DESKRIPSI ARTIKEL/JURNAL
Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2008
Oleh : Felix kasim
( Jurnal kedokteran Maranatha, tahun 2011, volume 10, halaman 2)
Penelaah : Dewi Murtiningsih
NIM : P27224012 052
Tanggal Telaah/Review : 27 juni 2012
- DESKRIPSI CONTENT
- Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
- Hasil Penelitian
Kejadian BBLR pada ibu kelompok risiko umur <20 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 20-34. Secara statistik tidak didapatkan hubungan antara umur ibu <20 tahun dengan kejadian BBLR (p=0,110). Sedangkan angka kejadian BBLR pada kelompok risiko umur ibu ≥35 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 20-34 tahun (OR=5). Secara statistik didapatkan hubungan antara umur ibu ≥35 tahun dengan kejadian BBLR (p= 0,001). Hasil ini seusai dengan teori yang menyatakan bahwa pada usia di atas 35 tahun, risiko kelahiran BBLR meningkat disebabkan jaringan alat reproduksi dan fungsi fisiologis jalan lahirnya telah mengalami proses kemunduran sehingga dapat menimbulkan kelahiran bayi BBLR.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan umur ≥ 35 tahun, paritas > 1 dan ≥ 5, jarak kehamilan < 2 tahun, dan Antenatal Care (ANC) < 4x dengan kejadian bayi BBLR. Saran yang diajukan adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan, edukasi dan konseling sehingga dapat mengurangi angka kejadian BBLR. Sedangkan angka kejadian BBLR pada kelompok ibu dengan jarak kehamilan ≥4 tahun lebih besar dari jarak kehamilan 2-4 tahun (OR=1,42). Secara statistik didapakan tidak ada hubungan antara jarak kehamilan >4tahun dengan kejadian BBLR ( p= 0,366). Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Alisjahbana yang menyatakan risiko BBLR meningkat pada jarak kehamilan lebih dari 54 bulan. Ketidaksesuaianantara kepustakaan dengan hasil penelitian di atas dapat disebabkan beberapa faktor seperti berbedanya metode penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dan adanya perbedaan karakteristik ibu dengan penelitian sebelumnya.
Kejadian BBLR pada kunjungan ANC <4 lebih besar dibandingkan ANC ≥4 (OR= 5,30). Pada perhitungan statitsik, didapakan hubungan antara ANC <4 kali dengan kejadian BBLR (p= 0,001). Ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan di atas bahwa ibu dengan ANC inadekuat atau <4 kali mempunyai risiko lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR.10 Soeharsono dan Praptohardjo di Semarang melaporkan bahwa terdapat sejumlah 73,67% kejadian BBLR pada ANC ibu yang ireguler/tidak teratur. Penelitian lain mengatakan bahwa frekuensi kunjungan pelayanan antenatal yang tidak lengkap memiliki risiko 5 kali untuk melahirkan bayi BBLR dan secara statistik mempunyai hubungan bermakna.
- Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1) Angka kejadian bayi BBLR di Rumah Sakit Immanuel, Bandung periode 2008 adalah sebesar 7,62%.
2) Angka kejadian BBLR pada ibu kelompok risiko:
- Usia < 20 tahun sebesar 9,8%, dan usia ≥ 35 tahun sebesar 17,9%
- Paritas 1 sebesar 47,3%, paritas ≥ 5 sebesar 8,1%
- Jarak kehamilan < 2 tahun sebesar 61,6% dan jarak kehamilan > 4 tahun sebesar 20,5%
- ANC < 4 kali sebesar 36,6%,
- Adanya riwayat penyakit ibu sebelumnya sebesar 12,5 %.
3) Terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu ≥ 35 tahun, paritas 1 dan ≥ 5 , interval kehamilan < 2 tahun, dan ANC < 4 kali dengan angka kejadian BBLR.
- TELAAH/REVIEW ARTIKEL
- Latar Belakang Masalah
Ibu hamil mempunyai peran yang sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
Di ASEAN, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menduduki peringkat ke-4 tertinggi. AKB di Indonesia tahun 2007 adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan oleh gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal, sekitar 27,9% disebabkan oleh kelahiran bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Berdasarkan data dari WHO dan UNICEF pada tahun 2004, lebih dari 20 juta bayi (15,5% dari seluruh kelahiran bayi di dunia) setiap tahun merupakan bayi BBLR dan 95,6% diantaranya lahir di negara berkembang. Kejadian BBLR di negara berkembang adalah 16,5%atau 2 kali lebih besar dibandingkan dengan di negara maju (7%). Insidensi BBLR di Indonesia pada tahun 2005 diperkirakan 7–14%, yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi. Angka kejadian BBLR di Jawa Barat pada tahun 2007 adalah 12.380 dari 822.481 kelahiran hidup (1,51%), sedangkan di kota Bandung tahun 2007 sebanyak 2,18%, sementara di Kabupaten Bandung sebesar 0,25%.1 Data di Rumah Sakit Immanuel pada tahun 2004, terdapat 13,37% kelahiran bayi dengan BBLR. Berat badan lahir rendah sangat erat hubungannya dengan morbiditas dan mortalitas neonatus. Bayi dengan berat lahir <2500 g mempunyai risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada bayi dengan berat lahir normal. BBLR juga meningkatkan morbiditas bayi seperti gangguan neurologis, keterlambatan pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan berisiko menderita penyakit-penyakit kronik seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan penurunan kecerdasan. Khusus bayi perempuan dengan BBLR, nanti juga cenderung melahirkan bayi dengan BBLR. Dari penelitian tentang hubungan karakteristik ibu dengan kejadian BBLR di Dehradun ternyata terdapat hubungan yang bermakna antara paritas, penambahan berat badan ibu selama kehamilan, riwayat persalinan yang buruk, dan interval kehamilan < 12 bulan dengan berat badan lahir rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Suhaili di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung pada tahun 2003 memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian BBLR dengan usia ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas lebih dari 4, dan interval kehamilan yang kurang dari 2 tahun. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ani Supritani di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2003, menemukan adanya hubungan yang bermakna antara penambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat bayi yang dilahirkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
Menurut penelaah, latar belakang dalam penelitian ini sudah cukup sebagai dasar dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah.
- Kelebihan dalam latar belakang ini adalah adanya kesinambungan antara paragraf satu dan lainnya, adanya data ataupun fenomena tentang obyek yang akan diteliti secara lengkap mulai dari yang luas sampai tingkat yang akan diteliti ( kota).
- Kekurangan dalam latar belakang ini adalah dalam kutipan tidak diikutkan kan pernyataan tersebut dikutip dari mana hanya disimbolkan dengan angka yang diterangkan dalam daftar pustaka.
- Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian yaitu: “Adakah hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung?”
Menurut penelaah, masalah dalam penelitian ini sudah cukup sebagai dasar dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah.
- Gaya dan Sistematika Penulisan
- Penggunaan bahasa dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti segala sesuatu yang tercantum dalam penelitian tersebut, bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
- Sistematika penulisan telah tersusun dengan cukup baik dan cukup jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (tujuan penelitian, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan catatan kaki.
- Penulis
Penulis dari penelitian ini adalah Felix Kasim, Tatang Surachman, dan Ruswandiani.yang berasal dari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Univ. Kristen Maranatha, Bagian/KSM Obstetri Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha -RS Immanuel, Jl. Kopo 161 Bandung 40234 Indonesia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia.
Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis tersebut telah mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti, selain itu mereka juga memiliki gelar yang cukup dalam membuat sebuah penelitian.
- Judul Penelitian
“Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2008”
Judul dari penelitian ini bisa dibilang judul yang baik, karena judulnya cukup jelas, tidak terlalu rumit (tidak lebih dari 16 kata) dan bisa mewakili isi dari penelitian tersebut. Selain itu juga sudah memenuhi unsur yang harus ada dalam sebuah judul mulai dari obyek, tempat, sampai tahun penelitian.
- Abstrak :
- Kelebihan : Abstrak cukup jelas, bisa mendeskripsikan isi dari penelitian tersebut, mulai dari latar belakang hingga kesimpulan. Selain itu juga telah mencantumkan kata kunci.
- Kekurangan : Abstrak yang ada dalam penelitian ini kurang lengkap karena tidak mencantumkan tehnik sampling yang dilakukan dalam penelitian tersebut.
- Masalah dan Tujuan Penelitian
Masalah dan tujuan dalam penelitian ini sudah cukup dijadikan landasan ataupun alasan untuk melakukan sebuah penelitian, namun tujuan dalam penelitian perlu untuk disebutkan tujuan umum dan tujuan khusus agar lebih jelas dan lengkap.
- Literature /Tinjauan Pustaka
Literatur yang digunakan cukup banyak, sehingga sangat mendukung dalam materi penelitian, sehiingga akan sangat membantu dalam membuat pembahasan.
Tetapi terdapat kekurangan yaitu dalam kutipan tidak diikutkan kan pernyataan tersebut dikutip dari mana hanya disimbolkan dengan angka yang diterangkan dalam daftar pustaka.
- Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
Dalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan secara jelas bagaimana hipotesis yang akan diangkat, sehingga tidak diketahui secara jelas bagaimana pendapat ataupun jawaban dari penelitian tersebut.
- Populasi dan Sample
“Populasi penelitian adalah semua Ibu hamil yang melahirkan bayi di Rumah Sakit Immanuel Bandung selama tahun 2008. Sebagai subjek kasus, diambil ibu yang melahirkan bayi hidup dan memiliki berat lahir < 2.500 gram baik lahir prematur/kurang bulan atau Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT). Sebagai subjek kontrol, diambil ibu yang melahirkan bayi hidup dan memiliki berat lahir ≥2.500 gram. Kriteria eksklusi yang digunakan pada penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi lahir mati atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dan gemelli. Jumlah sampel pada kelompok kasus sebanyak 112 wanita yang melahirkan bayi BBLR di Rumah Sakit Immanuel, Bandung. Jumlah kelompok kontrol sebanyak 112 wanita yang tidak melahirkan bayi BBLR, sehingga perbandingan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol yaitu 1: 1. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pendekatan homogenous sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, serta memenuhi besar sampel minimal”.
Menurut penelaah, Populasi dalam penelitian ini telah disebutkan dengan jelas dan benar, yaitu seluruh ibu yang melahirkan di RS Immanuel Bandung pada tahun 2008. Sampel dalam penelitian juga telah dicantumkan, yaitu telah disebutkan jumlah kelompok kasus dan kelompok kontrolnya. Selain itu juga dicantumkan tehnik pengambilan sampelnya, yaitu dengan teknik purposive sampling. Namun dalam jurnal tidak disebutkan dengan jelas untuk kriteria inklusinya.
- Pertimbangan Etik/Etichal Clearence
- Sebelum mendapatkan persetujuan lisan dari peserta (subjek penelitian), terlebih dahulu mereka diberikan penjelasan mengenai : tujuan, sasaran dan metodologi penelitian.
- Izin etik untuk penelitian terlebih dahulu diperoleh dari Komite Etik Human Research dari PS Medical College, Karamsad serta izin dari pimpinan perusahaan dan institut yang staffnya terlibat dalam penelitian tersebut
- Definisi Operasional
Definisi operasional dalam jurnal masih belum dicantumkan, sehingga pembaca tidak bisa mengetahui secara cermat inti ataupun obyek yang diteliti.
- Metode Penelitian (Setting dan Design)
Jurnal ini telah menyebutkan dengan jelas tempat penelitiannya. Untuk desain juga telah disebutkan, yaitu penelitian deskriptif analitik observasional dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan retrospektif/ case control study.
Kelemahan dari metode penelitian ini adalah kurang tersusunnya metode secara urut, karena alat pengumpulan data diletakkan diawal kalimat, selain itu juga tidak disebutkan alamat dari rumah sakit yang diteliti.
- Data dan Analisis Data
Data yang ada dalam jurnal sudah memenuhi untuk mengolah penelitian tersebut, yaitu sudah lengkap dan jelas. Untuk tehnik analisa data menggunakan uji statistik chi-square test, namun memiliki kekurangan karena tidak mencantumkan rumus ataupun keterangan tentang uji statistik tersebut meskipun hanya sekilas.
- Hasil Penelitian
Hasil dalam penelitian tersebut sudah dilakukan pengolahan data dengan benar yang kemudian diolah dengan teknik yang sudah ditentikan.
- Pembahasan Hasil Penelitian
Kelebihan : Menurut penelaah pembahasan yang ada dalam jurnal sudah bagus sesuai dengan karakteristik yang diteliti yang dikaitkan dengan teori yang ada, sehingga sudah bisa untuk dijadikan alasan dalam menganalisa hasil penelitian tersebut.
Kekurangan : Dalam pembahasan tidak ditulis secara jelas yaitu kutipan tidak diikutkankan dari mana pernyataan tersebut didapatkan (menurut siapa). Selain itu peneliti juga tidak membahas semua hasil yang didapatkan, jadi hanya beberapa tabel saja yang dibahas.
- Referensi/DaftarPustaka
referensi yang digunakan cukup lengkap dan disa dipercaya. Selain itu buku yang digunakan juga masih relevan karena merupakan buku- buku yang tahun terbitnya masih belum lama (< 10 tahun). Untuk penulisan referensi juga sudah benar menurut tata tulis dalam penulisan referensi/ literatur.
- Kesimpulan dan Saran
Kelebihan :
Isi kesimpulan peneliti sudah bisa menjawab jawaban dari tujuan penelitian. Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.
Kekurangan :
Dalam saran peneliti tidak memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan penelitiannya, namun hanya disebutkan dalam abstrak.
- Penutup
Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.
CITATION AND BIBLIOGRAPHY:
(Kasim et al. 2008)Kasim, F. et al., 2008. Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2008 Correlation Between the Characteristics of the Pregnant Mothers and the Prevalence of Low Birth Weight Babies. Universitas Stuttgart, pp.151-157. Available at: http://cls.maranatha.edu/khusus/ojs/index.php/jurnal-kedokteran/article/view/801.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Data statistik provinsi Jawa Barat 2007. 2009.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia 2007. 2008 [cited 2009 Oct 26]. Available from: http://www.depkes.go.id.
WHO, UNICEF. Low birth weight. 2004. New York.
Pusat Data dan Informasi Kesehatan Depkes. Indikator kesehatan dasar. 2005 [cited 2009 May 18]. Available from:www. depkes.go.id.
Negi KS, Kandpal SD, Kukreti M. Epidemiological factors affecting low birth weight. JK Science 2006; 8(1):31-5.
Suhaili, Tobing M. Hubungan antara karakteristik ibu dan interval kehamilan terhadap kejadian persalinan prematur dan BBLR. Universitas Padjadjaran Bandung.
Supriyatni A. Hubungan antara indeks massa tubuh, lingkar lengan atas ibu hamil dan penambahan berat badan selama hamil dengan berat lahir. Universitas Padjadjaran Bandung; 2003.
Martaadisoebrata D. Obstetri Sosial. Edisi 1. Bandung: Elstar Offset; 1982.
Alisjahbana AD. The implementation of the risk approach on pregnancy outcome by traditional birth attendants the Tanjungsari study in West Java, Indonesia. Jakarta; 1993.
Adriaansz G. Asuhan antenatal. In Prawirohardjo S, ed. Ilmu Kebidanan edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2008.
Zaenab R, Joeharno. Beberapa faktor risiko kejadian BBLR di RS Al-Fatah Ambon periode Januari-Desember 2006. 2008 [cited 2009 May 15]. Available from: http://blogjoeharno.blogspot. com/2008/05/berat-badan-lahir-rendah – bblr. html.
Graham J, Zhang L, Schwalberg R. Association of maternal chronic disease and negative birth outcomes in a non-Hispanic black-white Mississippi birth Cohort. Public Health Nurs. 2007; 24(4):31.